Seringkali kita mendengar yatim dalam kehidupan kita. Yatim adalah seseorang yang tidak mempunyai ayah, karena meninggal dunia ataupun hal lainnya. Anak yatim bukanlah seseorang yang berbeda dari kita semua. Ia mempunyai hati nurani, mengharapkan kasih sayang serta membutuhkan sesama.
Pada artikel kali ini, saya akan merangkum beberapa Contoh pantun Penutup Pidato dan pembuka dalam berbagai tema, baik di sekolah, lucu, unik, menarik dan sebagainya. Contoh Pantun Penutup Pidato – Saat seseorang membawakan pidato di hadapan publik, baik itu dalam sebuah acara seperti hari besar maupun perayaan tertentu, di sekolah, hingga pidato kegiatan rutin mingguan seperti Muhadaroh, Kultum Jumat Pagi dan sebagainya, dia akan membawakan sebuah tema tertentu. Tema pidato ataupun pembicaraan yang diangkat biasanya telah ditentukan terlebih dahulu oleh pihak penyelenggara, yang berhubungan dengan momen saat acara itu sendiri. Misalnya pada Pidato peringatan 17-an, maka tema yang dibawakan tentunya relevan dengan Hari Kemerdekaan. Tujuan Pidato sendiri adalah menyampaikan informasi secara satu arah, baik berupa nasehat, ajakan, pengaruh hingga memicu semangat para pendengar. Nah, untuk menambah kesan unik, maka biasanya pembawa naskah akan menambahkan Pantun Penutup Pidato Lucu, edukasi, keagamaan dan sebagainya. Namun, dalam implementasinya, pantun dalam mengakhiri pidato ini tidak semerta-merta bisa dibawakan dalam setiap acara, begitu juga dengan tema Pantunnya. Sebut saja seperti Ceramah hari besar Idul Fitri, tentunya kurang sesuai jika menyertakan pantun dalam bagian penutup. Jadi, sebelum menggunakan Koleksi Pantun Penutup Lucu ini, pertimbangkan lagi tema dan momen saat itu, jika dirasa kurang cocok, maka tidak perlu disertakan. Tapi jika cocok, boleh saja dipakai. Kumpulan Pantun Penutup Pidato di berbagai Tema Sebenarnya, mengakhiri pidato dengan sebuah Pantun bukanlah hal yang biasa, tapi telah berlangsung sejak lama. Bahkan ketika saya SD dulu, saat membawakan sebuah pidato, saya seringkali menyudahinya dengan Pantun Penutup dalam Pidato yang saya sesuaikan dengan tema naskah. Sebelumnya, silakan baca dulu Contoh Pidato Singkat dalam Berbagai Tema Bagi kamu yang sering membawakan ataupun hendak berpidato di depan kelas, sekolah, sebuah acara dan sebagainya, silakan disimak beberapa Contoh Pantun Penutup Pidato oleh Senipedia di bawah ini, yang dilansir dari 1. Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah Sangat sayang rasanya, jika kamu sekolah selama 9 tahun, namun tidak menikmati bagaimana rasanya berdiri di depan teman-teman dan guru, sambil berbicara / berpidato. Secara tidak langsung, kegiatan semacam ini akan jadi pengalaman berharga untuk kedepannya. Kenapa ? Karena lewat acara seperti ini, secara pribadi kamu akan lebih bercaya diri dan tidak gugup lagi, bila suatu hari diutus sebagai pembicara, baik ketika di perkuliahan, maupun lingkungan masyarakat. Oke silakan baca Kumpulan Pantun untuk Penutup Pidato di bawah ini Anak Gembala pandai bersulap,Sulap dimainkan di tengah hari,Salam penutup tak terjawab,Kuulangi sekali lagi,Wassalamualaikum Pisau diasah pagi-pagi,Bawa ke kebun untuk membabat,Berakhir sudah pidatoku ini,Semoga bisa memberi manfaat. Bunga bangkai si Rafflesia Arnoldi,Baunya sungguh busuk sekali,Pidato pendidikan sampai disini,Semoga kelak berjumpa lagi. Pak Mamat punya burung Kenari,Burung dijemur hingga siang,Pembicaraan berakhir sampai disini,Salah dan janggal mohon maafkan. Bayi merangkak di atas tanah,Merangkak hingga ke belakang rumah,Semoga pidato ini jadi berkah,Untuk lentera di alam barzah. Karena godaan si tampan rupa,Maka terayu putri mahkota,Mohon maaf atas segala kata,Yang mungkin mengusik lautan jiwa. Sapi disembelih berlumur darah,Potong dagingnya di hari Qurban,Mohon maaf segala salah,Juga khilaf mohon dimaafkan. Jalan-jalan ke Palangkaraya,Beli rambutan serta semangka,Jangan malu untuk bertanya,Sebelum kita menutup acara. Pisau menggores menjadi luka,Rasanya sakit amatlah pedih,Cukup sekian dari saya,Saya haturkan terima kasih. Ambillah papan bawalah paku,Paku di pukul dengan tembaga,Maafkan salah kata-kataku,Namanya juga manusia biasa. Pergi memancing ikan nila,Nila dipancing di hari senja,Salam undur diri dari saya,Untuk teman-teman semuanya. Penjahit benang di dalam peti,Ibu Tuti menjahit kebaya,Saya pamit untuk undur diri,Terima kasih atas perhatiannya. Kemumu di dalam semak,Lari terbang mendengar babat,Terima kasih telah menyimak,Semoga bisa memberi manfaat. Pergi ke pasar menjual rambutan,Pasar dibuka pagi senin,Sampai jumpa teman-teman,Semoga bertemu di kesempatan lain. Kalau ada sumur di ladang,Bolehlah menumpang mandi,Kalau ada umur yang panjang,Semoga bisa berjumpa lagi. ✓ Pantun Pembukaan Untuk bagian Pantun Penutup Pidato yang Lucu ini, saya tidak sarankan ya, karena kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidato berlangsung dalam acara formal dan dihadiri banyak tamu-tamu terhormat, karena bisa-bisa bukan malah mengundang gelak-tawa, tapi cemoohan. Oke langsung saja simak di bawah ini Pendidikan karakter penting sekali,Harus diajarkan setiap hari,Entah nanti tidak bersua lagi,Jangan malu untuk berselfi. Bertengkar tak ada guna,Menang jadi abu kalah jadi arang,Jangan malu untuk bertanya,Saya tidak memakan orang. Putih-putih bunga melati,Harum mewangi di pagi hari,Pidato saya cukup disini,Jika rindu harap hubungi. Mandi lumpur rambut berdaki,Setalah kering berwarna putih,Jangan pandang menatap sekali,Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu,Hadiahkan dia sebungkus roti,Maaf jika aku malu-malu,Di depan ada pujaan hati. Di China ada pendeta,Berpidato tak henti cakap,Semua sibuk entah mengapa,Sehingga salam penutup tak terjawab. Bertamasya ke penangkaran,Melihat tiga anak buaya,Jika ada yang ingin ditanyakan,Silakan, sebelum saya lupa materinya. Jalan-jalan ke Taman Mini,Singgah sebentar membeli kuaci,Pidato saya sampai disini,Lain waktu kita sambung lagi. Sungguh enak sayur buncis,Dipulam bulat si buah pete,Kututup pidato waktu sudah habis,Bapak Kepala sudah mengode. Jari telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bersama. Sungguh enak ikan tuna,Oleskan cabe menjadi pedas,Cukup sekian dari saya,Karna materinya sudah kandas. Pergi berburu ke dalam hutan,Bertemu rusa belang kaki,Hanya itu yang bisa saya sampaikan,Karena sayapun sudah lelah berdiri. Baca juga 100+ Pantun Perkenalan dan Selamat Datang 3. Pantun Penutup Pidato dengan Salam Tebal bulunya si beruang kutup,Cairan es ia jadikan minum,Sebelum acara kita tutup,Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salam Ternak-ternak si ikan teri,Teri diternak dalam kolam,Karena telah sampai di penghujung materi,Kuakhiri dengan salam baca salam Mahal harganya si batu bacan,Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,Salam penutup aku ucapkan,Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salam Gudang penyimpan si benih padi,Padi dibawa ke tengah sawah,Semoga kita bertemu lagi,Salam penutup jadi pemisah baca salam Motor matic tak pakai rantai,Panaskan mesin di pagi hari,Berpisah bukannya bercerai,Semoga salam mempertemukan lagi baca salam Berbaris shalat namanya syaf,Magrib tiba matahari terbenam,Bila ada salah kuharapkan maaf,Akhir kata kuucapkan salam baca salam Subuh hari mencari nafkah,Pergi ke pasar dengan becak,Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak baca salam Publik figur mainkan adegan,Untuk membuat film baru,Sebelum semua kita usaikan,Jawablah salam terakhirku baca salam Kota Makkah di negeri Arab,Tempat orang naik haji,Salam pertama tak terjawab,Semoga tidak kuulangi lagi baca salam Hari minggu cuci sepatu,Sepatu dijemur di pagi hari,Sampai jumpa di lain waktu,Salam pembuka mempertemukan lagi baca salam penutup Baca juga 61+ Pantun untuk Pacar yang Jauh 5. Contoh Pantun Pembuka Pidato Bonus Dalam membawakan sebuah pidato, tidak hanya Contoh Pantun Penutup Pidato saja yang harus disertai, namun juga bisa menempatkannya pada awal permulaan. Di bawah ini, saya berikan bonus beberapa contohnya, silakan disimak Pergi ke pasar membeli beras,Sampai ke rumah menanak nasi,Salam pembuka tak terbalas,Kuulangi sekali Wr. Wb. Jalan-jalan ke Taman Mini,Pulangnya membeli Soto,Saya berada di mimbar ini,Untuk membawakan sebuah pidato. Anak gembala menggiring sapi,Sapi lelah mukanya pucat,Pada kesempatan berbahagia ini,Izinkan saya memberi amanat. Gunung Kelud si Gunung Merapi,Sungguh indah gunung Rinjani,Sebelum kumulai pidato ini,Izinkan saya menyapa hadirin sekalian. Berburu ke padang ilalang,Bertemu rusa hitam belangnya,Selagi waktu masih panjang,Saya akan sampaikan sepatah dua kata. Cantik nian pulau sikuai,Pasirnya putih teramat indah,Sebelum materi aku mulai,Marilah serentak mengucap Basmallah. Burung indah burung merpati,Terbang melayang tidaklah tinggi,Senang rasanya hati ini,Bisa berdiri lagi di mimbar ini. Makan bubur jangan diaduk,Karena terasa begitu nikmat,Jangan loyo jangan mengantuk,Pagi-pagi harus semangat. Bibir pantai kena erosi,Hutan bakau tanamlah rapi,Semua hadirin yang saya hormati,Izinkan saya membawa materi. Ambil tepung cetak adonan,Malam hari memakan roti,Ibu-bapak guru dan teman sekalian,Biarkan aku memulai pidato ini. Raja Ampat sangatlah indah,Berlibur kesana membawa istri,Salam pertama kurang meriah,Biar kuulang sekali Wr. Wb. Info Penting!Untuk mengetahui Furniture Jepara Terbaru, Yuk kunjungi Kesimpulan Menyertakan pantun pada pembuka maupun penutup Pidato sebenarnya boleh dibawakan, boleh pula tidak. Semua tergantung si pembawanya saja. Sementara itu, mental dan kepercayaan diri juga sangat berpengaruh, karena orang yang telah terbiasa, tidak akan canggung dalam membawakan tambahan dalam pidato ini. Beda halnya jika kamu masih belum terbiasa dengan situasi berbicara di depan banyak orang, apalagi membawakan Contoh pantun penutup pidato. Jangankan pantun, berpidato dengan membaca naskah saja masih gerogi. Namun seiring berjalannya waktu, semua akan terasa enteng dan ke-pede-an akan meningkat. Baca juga 183+ Kumpulan Pantun Terlengkap Semua Tema Penutup Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah dan umum, yang lucu juga unik untuk kamu. Semoha artikel ini bisa bermanfaat dan terima kasih telah menyimak. Ref Pantun Penutup dalam Pidato DIGITALMODERN PEMBUKA DAN PENUTUP PIDATO. INI DIA PANTUN PEMBUKA PIDATO 2000 KATA MUTIARA BIJAK. BELAJARLAH PANTUN MAJLIS. PANTUN SELAMAT PAGI PALING KEREN PANTUN. April 28th, 2018 - Sairiang Salam Jo Sambah Rela Jo Maaf Ambo Mohonkan Ada Lagi SMS Ucapan Pantun Lebaran Idul Fitri Bahasa Aceh Bahasa Nias Bahasa Batak'
Ilustrasi Pantun Penutup Pidato yang Keren. Foto Unsplash/Reimond de bisa menjadi alternatif untuk menghidupkan suasana saat berpidato, dan dalam kesempatan kali ini Isnpirasi Kata akan membagikan beberapa pantun penutup pidato yang yang tidak kenal pantun, sebuah karya sastra lisan dan kekayaan budaya khas Indonesia. Menurut buku Sejarah Kesusastraan Klasik Melayu, karya Dr. Liaw Yock Fang 2013 556, pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang bahasa Melayu, atau tepatnya Minangkabau sebagai asal mula pantun, kata pantun sendiri berarti penuntun. Dahulu pantun digunakan sebagai syair petuah penuh nasihat Penutup Pidato yang Keren dan MenarikIlustrasi Pantun Penutup Pidato yang Keren. Foto Unsplash/Alexandre ini pantun bukan hanya berisi petuah atau nasihat, melainkan juga sebagai sarana hiburan. Pantun pun banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam acara komedi di televisi, penutup presentasi, serta cocok juga digunakan sebagai penutup ini beberapa contoh pantun penutup pidato yang keren, dikutip dari buku Terampil Pidato karya Asul Wiyanto, 2001, dan buku Kehilangan Kumpulan Pantun, Syair, Puisi, dan Cerpen, karya Zaniza, 2010.Pantun 1Wisatawan asing dari Portugis Berlama-lama di Candi Prambanan Karena jatah waktu sudah habis Saya akhiri cukup sekianPantun 2Kalau kura-kura datang ke sini Tentulah dia mencari makan Kalau kata-kataku melukai hati Mohon sekiranya dimaafkanPantun 3Pak Ali pergi memancing ikan Tak sadar pancingan ketinggalan Yang benar dijadikan panduan Yang salah mohon dimaafkanPantun 4Di atas langit ada pelangi Cantik sekali kami hitung warnanya Cukup sekian dari kami Terima kasih atas perhatiannyaPantun 5Pak tani pergi ke sawah Pulang-pulang membawa ikan Jika tutur kata saya banyak yang salah Mohon kiranya untuk dimaafkanPantun 6Pergi jauh tanpa berpamitan Ibu marah pulang terlalu malam Sekian terima kasih aku ucapkan Serta ikhlas dari hati yang terdalamPantun 7Sungai Musi airnya bersih Rumah gubuk dari kayu ulin Tak lupa kami berterima kasih Dari lubuk hati kepada hadirinNah, itulah contoh pantun penutup pidato yang keren dan menarik untuk kamu jadikan referensi. Semoga bermanfaat.
Hujanjatuh di tanah yang lembab. Boleh dong saya pidato lagi. Contoh Kalimat Penutup Pidato Bahasa Indonesia / Kumpulan Yen kulo ono lepat, kulo nyuwun ngapuro. Pantun untuk penutup kultum. Jika kamu ingin membuat pantun yang unik maka kamu bisa menggunakan bahasa daerah ataupun bahasa yang kekinian, asal tidak terlalu. Pantun assalamu 'alaikum ini merupakan
- Kumpulan pantun melayu berikut ini cocok sebagai pantun penutup pidato. Pantun melayu itu berkembang dari mulut ke mulut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kini pantun melayu banyak juga digunakan sebagai pantun nasehat dan dipakai untuk kegiatan sebagai pantun penutup pidato dan pantun pembuka pidato. Pantun Melayu adalah salah satu bentuk dari kesusatraan lisan masyarakat Melayu. Hingga saat ini, pantun melayu masih terus bertahan di tengah pesatnya perkembangan zaman. Bahkan, di Riau, pantun melayu kerap digunakan sebagai materi sambutan, pidato atau pun ceramah. Biasanya, pemakaian pantun digunakan di pembuka kata atau pun di penutup. Namun tak jarang juga, pantun melayu dipakai di isi pidato, sambutan atau ceramah itu sendiri. Manfaat dari Pantun Melayu ini sangat banyak. Selain, sebagai bagian dari estetika dalam berkomunikasi pantun melayu juga berguna sebagai alat pemelihara bahasa, dan penjaga fungsi kata. Selain itu, Pantun Melayu juga berguna untuk melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar. Pantun juga melatih orang berpikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain. Berikut di antara pantun melayu sebagai penutup pidato Jari telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bersama. *
Abstract The objective of this study is to describe characteristics of Aceh verse. The description covers: (1) number of verses per couplet, (2) long and short verse, (3) content of verse, and (4
Sering kali bagi sebagian orang, mendengarkan seseorang yang akan berpidato merupakan sesuatu yang menjenuhkan. Apalagi yang berorasi memberi materi pidato yang tak menarik dan monoton. Oleh karena itu, sebagai orator atau pun pembawa acara MC, Anda perlu melihat dan memahami situasi audiens hadirin agar bisa mendapat respon positif ketika Anda menyampaikan isi sedikit guyonan humor di sela-sela pidato, bisa menjadi cara yang bagus untuk menarik perhatian para audiens. Selain itu, menyampaikan sebaris pantun di awal pembukaan pidato juga bisa menjadi pilihan yang atraktif dalam menarik perhatian para pembukaan acara juga sebaiknya disajikan oleh seorang MC, protokol acara, ataupun moderator dengan tujuan menghangatkan dan mencairkan suasana. Nah, di bawah ini, Anda bisa membaca kumpulan contoh pantun pembuka pidato dan pantun pembuka sebuah acara, seperti acara ceramah, acara pernikahan, acara sekolah, dan acara pertemuan Buah pepaya bukan potato Bawa ke pasar diangkut bemo Izinkan saya membuka pidato Moga kelak dapat Malam dingin ada gendruwo Sambil santap sepiring soto Bila hadirin sudah legowo Bolehkah saya mulai pidato?3. Dari Surabaya ke Toronton Bawa kelapa dan jajan bakpao Sebelum saya mulai pidato Jangan lupa sediakan Datang mama membawa coto Bapak lupa perbaiki trafo Takkan lama saya pidato Hanya sekedar memberi Jualan lontong ke negara Kongo Rasanya enak ditambah soto Jangan bengong, jangan melongo Karena saya akan Dari Korea datang Naruto Singgah sekejap membeli bakso Izinkan saya sampaikan pidato Walau isinya hanya Temannya Krilin bernama Popo Ingin berperang lawan Baruto Buat hadirin yang merasa kepo Mari dengarkan saya Dari perempatan jalan Subroto Ibu berjumpa dengan Bang Tiyo Beri kesempatan saya pidato Mohon dengarkan, janganlah Makan siang di depan resto Pengunjung padat di sebelah toko Izinkan saya membuka pidato Secara singkat, nggak Beli kurma di Purwokerto Jalan cepat kaki keseleo Mungkin lama saya pidato Karena ngoceh seperti Ada buaya bisa bersalto Badannya besar dari Sawahlunto Sebelum saya baca pidato Izinkan saya berswa Planet kecil bernama Pluto Terbang ke sana dengan Pajero Mohon izin untuk berpidato Moga dapat sambutan Cumi-cumi dimasak presto Aromanya harum sambal balado Izinkan kami sampaikan pidato Harap maklum isinya Buah pepaya di bawah kursi Buah salak dicampur bakmi Izinkan saya membuka orasi Moga kelak dapat Ada margarin ditambah terasi Lalu tuangkan di atas nasi Kepada hadirin minta permisi Bolehkah saya mulai orasi?16. Ke Surabaya beli bagasi Naik becak disapa polisi Sebelum saya mulai orasi Mohon saudara tahan Jualan delima ke Bekasi Dapat uang buat donasi Takkan lama saya orasi Hanya sekedar Ikan belut tidak bersisik Lumba-lumba sedang beraksi Jangan ribut, jangan berisik Karena saya akan Jalan bergaya penuh sensasi Saat berdiri terlihat seksi Izinkan saya sampaikan orasi Moga menjadi bahan Ada mobil di dalam garasi Warnanya hitam, ramah suspensi Buat hadirin yang merasa depresi Mari dengarkan saya Buah rambutan terasa basi Sudah hilang semua nutrisi Beri kesempatan saya orasi Mohon dengarkan, walau Ke pasar raya lihat musisi Bapak pulang setelah operasi Izinkan saya membuka orasi Secara singkat, nggak banyak Kapal layar, kapal penisi Burung camar menari-nari Mungkin lama saya orasi Saya ngoceh kesana Suara nada dengan perkusi Siswa di kelas membaca puisi Sebelum saya baca orasi Izinkan saya senyum Ada pengerajin menumbuk besi Kawat dirakit buat pondasi Mohon izin untuk berorasi Moga nanti dapat Kota kecil banyak polusi Tidak nyaman secara privasi Izinkan kami sampaikan orasi Harap maklum tak sesuai Anak petani pergi ke hutan Lihat jalan di sebelah kanan Saya di sini beri sambutan Moga saudara akan Cendrawasih di atas buritan Datang badak membawa ikan Terima kasih diberi kesempatan Tak akan banyak saya Patah tongkat dari besi Karena terkena radiasi Walau singkat beri orasi Moga bisa jadi Kaki luka di saat malam Karena jatuh di tepi kolam Orasi dibuka dengan salam Moga pesannya sampai ke Pembuka Pidato Penuh Makna***31. Bunga sekuntum dari pohon talas Di Purwokerto anak bersekolah Assalamualikum mohon dibalas Ku buka pidato dengan Hari kamis membeli nasi ketan Di Mojokerto belajar agama Terima kasih telah diberi kesempatan Saya berpidato takkan Persib Bandung lawan Mitra Kukar Dapat piala boleh dipajang Tolong hadirin siapkan tikar Karena pidato saya agak Ke samudera naik kapal selam Udaranya panas dan juga lembab Kalau saya nanti memberi salam Jangan lupa hadirin Jalan sendiri dari kemarin Ke Gorontalo membeli terasi Saya berdiri di hadapan hadirin Moga pidato ini memberi Pagi-pagi menggoreng terasi Saat makan jangan berisik Saya di sini mau orasi Moga bisa seru dan Sepotong besi boleh dibeli Buat dipasang bersama pipa Sebelum orasi ini kita mulai Salam agama jangan Beli bakso di pulau Bali Beli bunga dibuat bonsai Kalau pidato saya mulai Mohon disimak hingga Kalau makan jangan berserakan Jagalah dapur biar tak berantakan Mumpung salam belum saya ucapkan Yang ingin ke wc saya Simpang kanan ada pasar seni Letaknya strategis di tengah kota Pada kesempatan yang berbahagia ini Izinkan saya menyampaikan sepatah Perahu kecil berlayar ke Atlanta Diterjang gelombang saat berkelana Pidato ini hanya sekedar kata Semoga tetap memiliki Jalan jalan ke kota merapi Pulangnya membawa sebungkus soto Saya berdiri di mimbar ini Untuk membawakan sebuah Ikan tongkol dimakan kura-kura Siripnya putih hilang ekornya Kepada protokol pembawa acara Terima kasih atas Tanah kering jangan digali Tanah basah tumbuhlah gulma Sebelum orasi saya mulai Izinkan saya perkenalkan Gubernur datang mencari aspirasi Masyarakat kecil inginkan solusi Izinkan saya memulai orasi Moga nanti mendapat Makan malam dengan ikan Ikan asin dari kota Tarakan Salam hangat saya ucapkan Sebelum orasi dilaksanakan47. Gadis cantik kebarat-baratan Seleranya mahal suka lamborgini Terima kasih atas kesempatan Untuk membawakan orasi Sambal terasi campur gulali Dimakan pagi sebelum bercukur Sebelum orasi saya mulai Mari awali dengan berucap Pantai abrasi di dalam goa Airnya meluap hanyutkan bahtera Ku mulai orasi dengan doa Moga berkesan di hati Duduk sendiri di Taman Kartini Menanti pacar sejak kemarin Sebelum memulai orasi ini Izinkan saya menyapa Siang hari makan bakso basi Malam hari makan ikan teri Karena sudah saatnya orasi Mari mulai membahas Hari jumat pergi ke penghulu Untuk resmikan status hubungan Saya ucapkan bismillah dahulu Moga orasi ini diberi Kue serabi baru dibeli Porsi banyak habis sendiri Sebelum orasi saya mulai Izinkan saya perkenalkan Ada tikus mencari makan Tikus bertengkar dengan kera Salam manis saya haturkan Sebagai salam pembuka Foto lama jadi kenangan Kenangan indah sama Anjasmara Salam hangat para undangan Moga bahagia mengikuti juga Pantun Penutup PidatoPantun Pembuka Acara dari MC56. Mentari terbit belumlah tinggi Jalan sendiri menunggu pacar Assalamualaikum selamat pagi Moga acara ini berjalan Badan kekar umurnya tua Bawa pedang bukanlah petani Apa kabar hadirin semua Selamat datang di acara Bertemu teman yang lama tak sua Ternyata dia bergelar sarjana hukum Assalamualikum kawan semua Semoga bibir berhias Singgah sebentar di rumah Kadir Meminta tomat dan pepaya Untuk Anda yang telah hadir Salam hormat dari Sakit perut jangan ditahan Karena banyak makan makaroni Puji syukur kepada Tuhan Kita bertemu di acara Nasi ketan ditambah ragi Jadikan tape buat nostalgia Hadirin sekalian selamat pagi Semoga selalu sehat Jangan berisik naik sepeda motor Dari kota Solo membawa gitar Terima kasih saudara moderator Izinkan saya berpidato Air beriak tanda tak dalam Air tenang seperti berlian Izinkan saya ucapkan salam Untuk para hadirin Pagi hari makan kelapa Rasanya enak bikin tertawa Kita di sini telah berjumpa Untuk acara yang Biarkan kayu menjadi abu Abunya putih bagaikan susu Selamat datang bapak dan ibu Tetap semangat janganlah Mentari tenggelam menjelang petang Burung kasuari mondar-mandir Kami ucapkan selamat datang Terima kasih berkenan Wanita jelita menjadi biduan Bingung sejenak cari alamat Selamat datang tuan dan puan Moga acara ini membawa Petik sekuntum bunga pematang Bunganya kecil dimakan ngengat Assalamualaikum selamat datang Ku sapa hadirin dengan Tanjung pinang tanjung pura Pantainya indah dekat bandara Hati senang jiwa gembira Kita bersua di sebuah Jauh pulau dari Malaka Pergi haji ke kota mekah Dengan bismillah acara dibuka Moga semuanya mendapat Semua tulisan harus dirangkum Sebelum dikirim ke Kota Belgia Ku ucapkan assalamualaikum Untuk hadirin hadirat yang Petiklah mangga dengan galah Jatuh dua menjadi terpencar Izinkan saya ucapkan bismillah Moga acara berlangsung Tujuh kereta kita sandarkan Biar tak lelah mengangkut vanila Sebelum acara kita lanjutkan Mari sejenak tundukkan Cinta perih di titik nadir Pacar menjauh, sedihlah hati Terima kasih berkenan hadir Moga Tuhan selalu Nelayan menangkap ikan tongkol Dijual dua ke pasar raya Saya di sini sebagai protokol Semoga bisa membawakan Mendapat daun si anak dara Di bawah sarang burung tempua Salam santun pembuka bicara Selamat datang untuk Ingin rasa memakan kari Kari cendawan batang keladi Girang rasa tidak terperi Bertemu rekan yang baik Motor rusak jangan dipukul Nanti bisa menjadi mati Karena semua sudah berkumpul Mari kira buka acara Ada anak pergi dengan ibunya Jalan-jalan bermain di labirin Izinkan saya menyapa semuanya Selamat pagi untuk para Jalan-jalan membawa kolintang Dari kota makan soto babat Terima kasih telah berkenan datang Meski cuaca kurang Pohon nangka tinggal sebatang Nangka unik berbuah tomat Saya ucapkan selamat datang Untuk para hadirin yang Ada burung diatas dahan Dahannya ada di pohon beringin Saya ucapkan salam pembukaan Kepada semua para Di kota Padang ada goa keramat Letaknya dekat dari rumah Si Mamat Selamat datang hadirin yang terhormat Moga senantiasa mendapat Hidung mampet berisi lendir Bersin-bersin kaki terkilir Terimakasih telah berkenan hadir Semoga rejeki terus Adik mendengkur jangan ditahan Dia bermimpi bertemu bekantan Puji syukur panjatkan kepada Tuhan Telah memberi nikmat berupa Pantun Humor Memulai Pidato86. Malam jumat bermain catur Duduk di kursi kepala terbentur Mohon maaf segala tutur Pidato ini mungkin agak Masak kuah ditambahkan kecap Kecap mahal dari kota Papua Sepatah kata akan saya ucap Moga berguna buat hadirin Di kota Berlin banyak melati Melati putih buat seremoni Semua hadirin yang saya hormati Terima kasih akan mendengarkan pidato Biru laut seperti kolam Ikan paus pandai menyelam Dari lubuk hati yang paling dalam Saya buka pidato dengan salam. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh90. Mentari senja telah tenggelam Hujan turun mulai terjatuh Ku awali pidato dengan salam Assalamualaikum warahmatullahi Untuk apa membuat tato Dosa besar bisa terkutuk Kalau saya sedang pidato Tolong tahanlah kalau Badan gemuk banyak lemak Kalau lebaran buat ketupat Terima kasih bersedia menyimak Moga pidato ini bawa Ketika tua sakit punggung Mama bertato cantik jelita Bukan maksud untuk menyinggung Saya akan pidato sampaikan Tidur nyenyak di atas ranjang Air mengalir di kolam ikan Pidato saya mungkin panjang Moga nanti tetap Jalan-jalan ke kota Mekah Ingin sembahyang berlama-lama Semoga orasi ini membawa berkah Membawa rahmat untuk Mahal harganya si batu bacan Bacan dibeli hijau warnanya Salam pembuka aku ucapkan Semoga semua dalam Malam-malam terkena batuk Bapak senang menonton drama Kulihat teman-teman sudah ngantuk Tenang saja, pidatonya takkan Sakit demam sejak kemarin Jika lemas itu bahaya Terima kasih para hadirin Mau berkenan mendengarkan Tubuh gendut kelebihan lemak Cegah tubuh agar tidak melipat-lipat Terima kasih yang mau menyimak Moga orasi ini mengandung Hari senin ke kota tua Naik kuda membawa pepaya Terima kasih hadirin semua Moga berkenan mendengar Assalamualaikum Pembuka Pidato***101. Belajar Fisika, teori kuantum Belajar Kimia, tentang kalium Kata pembuka, assalamualaikum Teh dan kopinya silakan Berolahraga memakai kostum Bajunya coklat kena yodium Pidato dibuka dengan assalamualaikum Maaf terlambat, mohon Opa belajar cara merangkum Merangkum kitab bertema nujum Saya buka dengan assalamualaikum Tolong dijawab sembari Buah mangga sedang ranum Diberi sambal enak rasanya Kuucapkan Assalamualaikum Salam sejahtera buat Semua tulisan harus dirangkum Sebelum dikirim ke Kota Belgia Ku ucapkan assalamualaikum Untuk hadirin yang Pantun Pembuka Pidato106. Isilah tangki dengan minyak Untuk membakar semak-semak Pidato ini tak banyak-banyak Mudah-mudahan bisa Bendera berkibar sudah terpasang Dipasangnya menggunakan benang Pidato dibuka dengan selamat siang Semoga undangan merasa Dari Jakarta menuju Tidore Jangan lupa membawa pare Pidato dibuka dengan selamat sore Mari meriahkan dengan kata Perahu mendarat, kapal menyelam Berinvestasi di dunia saham Pidato dibuka dengan selamat malam Moga nanti bisa membuat Malam Selasa malam keramat Banyak setan pergi ke kota Dengan segala rasa hormat Izin menyampaikan sepatah Buah kelapa dicampur tomat Lalu dijual sama Bang Mamat Pidato dibuka dengan penuh rahmat Mohon disimak secara Anak ayam disangka tekukur Jalan ke pantai harus diukur Simak pidato dengan panjat syukur Janganlah sampai tidur Pohon jati di tepi kolam Beli terasi di saat malam Dari hati yang paling dalam Awali orasi dengan ucapan Ayo berpikir secara praktis Jangan bersikap terlalu sinis Pidato ini mungkin agak kritis Mohon hadirin duduk yang Setelah berlari, sikatlah gigi Jangan hanya diam berdiri Pidato dimulai dengan selamat pagi Semoga kabarnya sehat Pembuka Pidato untuk Warga116. Membeli tas pakai uang receh Raginya hancur karena meleleh Pidato dibuka buat warga Aceh Moga rejeki banyak Baju kertas pakai di badan Diambil dua sama Bu bidan Pidato dibuka buat warga Medan Rajin bekerja jadi Mari bersuara, mari berdendang Jangan lupa memakai selendang Pidato dibuka buat warga Padang Rejeki numpuk, sedap Telur menetas di kolam renang Airnya jernih membuat senang Pidato dibuka buat warga Tanjung Pinang Semoga damai dan selalu .Kopi segelas di depan serambi Berteman dengan kue serabi Pidato dibuka buat warga Jambi Semoga hari penuh Kembang kertas dihisap kumbang Kumbang pergi ke dalam lubang Pidato dibuka buat warga Palembang Fokuskan pikiran jangan Kakak kelas belajar menghitung Sebatang baja dibuat patung Pidato dibuka buat warga Belitung Semangat kerja meraih Jalan terbatas menuju kampung Bapak pergi membeli tepung Pidato dibuka buat warga Lampung Moga rejeki banyak Tidur pulas ketemu penghulu Mau kawin menjelang pemilu Pidato dibuka buat warga Bengkulu Moga rejeki datang Yang sedang pentas seorang balita Disayang bunda seperti permata Pidato dibuka buat warga Jakarta Semoga hari penuh suka Parut kelapa dibuat santen Disaring dengan kain linen Pidato dibuka buat warga Banten Moga rejeki banyak Lihat sepintas memakai kerudung Lirik matanya, kaki tersandung Pidato dibuka buat warga Bandung Rejeki berlimpah setinggi Selembar kertas dibakar arang Baunya menyengat bagai belerang Pidato dibuka buat warga Semarang Rejeki cukup, tiada yang Celana atas, bajunya kemeja Dibeli Bapak di depan gereja Pidato dibuka buat warga Jogja Tetap semangat untuk Di pasar raya, jualan pepaya Harganya murah hemat biaya Pidato dibuka buat warga Surabaya Tambah hebat dan makin Pohon beluntas di pinggir kali Tempat menyepi di bulan Juli Pidato dibuka buat warga Bali Semoga hepi, tanpa Lampu lalu lintas agak temaram Membuat suasana terasa suram Pidato dibuka buat warga Mataram Semoga hidup semakin Di sungai Brantas banyak ketapang Pohonnya tinggi, dahannya rimpang Pidato dibuka buat warga Kupang Moga hari ini terasa Kopi segelas terasa enak Sambil berpikir termenung sejenak Pidato dibuka buat warga Pontianak Moga rejeki beranak Kemeja atas buat bergaya Baju cewek namanya kebaya Pidato dibuka buat warga Palangkaraya Banyak rejeki dan makin Sambal panas rasanya asin Beli di pasar, habislah bensin Pidato dibuka buat warga Banjarmasin Rejeki melimpah Besi ditebas dengan gerinda Disambung empat, di atas tenda Pidato dibuka buat warga Samarinda Kerja semangat jangan Celana ketat disebut kolor Dibeli empat sama Pak Mandor Pidato dibuka buat warga Tanjung Selor Tarik semangat, janganlah Pencet jerawat datang komedo Sambil menyantap sambal balado Pidato dibuka buat warga Manado Untung banyak, bertambahlah Ke angkasa pake apollo Lalu mendarat di rumah joglo Pidato dibuka buat warga Gorontalo Moga rejeki datang Kucing alas suka malu-malu Kucing besar dari Honolulu Pidato dibuka buat warga Palu Moga keuntungan bertambah Anak selebritas membawa keju Lalu sembunyi di bawah baju Pidato dibuka buat warga Mamuju Semoga jaya dan makin Cantik ayamnya, bernama bekisar Dibeli sepasang oleh kaisar Pidato dibuka buat warga Makasar Bisnis berkembang semakin Ikan dikupas kulitnya berduri Dipancing di kali sama Mas Feri Pidato dibuka buat warga Kendari Semoga hari semakin Celeng alas dibuat abon Dimakan sedikit sambil menonton Pidato dibuka buat warga Ambon Tetaplah kuat seperti Anak ke kelas, datanglah mertua Sehabis makan bersama Joshua Pidato dibuka buat warga Papua Rejekinya lancar buat Kena hukum jangan dipikirin Assalamualaikum para Bunga sekuntum buat kenangan Assalamualaikum para Soto gulali diberi bakmi Enak dimakan bersama suami Pidato dimulai dengan hati bersemi Dalam suasana yang cukup Beli sekilo si buah tomat Datang kera di malam jumat Awali pidato dengan salam hormat Semoga acara mendapat Pohon nangka tumbuh sebatang Malam dingin dipenuhi bintang Pidato ku buka selamat datang’ Moga hadirin rejekinya Bapak petani bawa kelapa Kelapa dibeli sama pertapa Di pidato ini saya menyapa Buat hadirin yang indah Tanam kentang dirapat-rapatkan Datang petani mencari celana Selamat datang saya ucapkan Moga pidato ini memberi Buah cery, buah ketumbar Ayam bekisar sayapnya lebar Saya berdiri di atas mimbar Hanya sekedar tanyakan Air tajin obati saraf Agar tidur terasa nyenyak Mohon izin dan juga maaf Saya pidato tak kumpulan pantun untuk membuka sebuah pidato. Semoga bisa memberi inspirasi untuk Anda. Selanjutnya, baca juga kumpulan pantun terbaik berikut iniPantun Akhir Kata PenutupPantun Ngajak NikahPantun Hari SabtuPantun Pernikahan RomantisPantun Akhiran “ai”Kumpulan Pantun 3 BaitPantun Kesehatan Peredaran DarahPantun Hitam ManisPantun Bulan AgustusPantun Lamaran LucuPantun Pembuka BicaraPantun Ajakan BelajarPantun Lucu 2 BarisPantun Bulan AprilPantun Selamat Malam 124 Menyusun teks pidato. Kalimat pembuka, isi, penutup · syarat-syarat topik · sumber topik · kerangka teks pidato · penggunaan bahasa dalam teks pidato · Menentukan topik dan tujuan · Menyusun kerangka pidato · Menyusun teks pidato berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami · Menyunting teks pidato tulisan teman
Menutup acara resmi menggunakan pantun memiliki makna tersendiri. Bahkan di masyarakat kita tidak asing dengan pantun penutup. Pantun penutup acara bisa menjadi pilihan menarik yang dapat digunakan dalam penutup sebuah acara resmi maupun non- bisa dipungkiri, hingga saat ini budaya Melayu sudah mengakar di Nusantara. Berpantun masih memiliki kharisma sebagai pesan syair penuh makna tersirat yang diungkapkan oleh seseorang untuk khalayak umum. Banyak orang yang memakai pantun untuk menutup sebuah acara dalam mengakhiri pidato, MC atau mengakhiri kata sambutan pada sebuah acara. Nah berikut Contoh pantun Melayu penutup acara resmi. PANTUN PENUTUP ACARA Jalan jalan ke Sungai MusiMakan pempek ikan TenggiriCukup sekian dari KamiLebih dan Kurang harap DimaklumiPergi ke danau memancing ikan Perginya bersama kawan Cukup disini saya sambutan Terima kasih telah memperhatikanMenanam padi selalu di sawah Meski ada banyak hamanya Andai ada tutur kata yang salah Mohon maaf yang sebesar-besarnyaMakan sore dengan ketan Sambil duduk dibawah pohon jati Kalau ada kesalahan dalam ucapan Mohon tidak dimasukkan hatiMenanam jagung berbuah DurianTiap hari selalu disiram Karena telah selesai sambutanSaya akhiri dengan salamPindang Kakap Gurame bakarDimakan petang Bersama Akum Terima kasih sudi mendengar Akhir kata WassalamualaikumPANTUN PENUTUP PIDATOJalan-jalan ke Sungai MusiJangan Lupa beli Ikan Tenggiri Saya akhiri pidato ini Lain kali kita sambung lagiBurung cantik burung Cendrawasih Tertangkap mata ada di dahan Cukup sekian terima kasih Mohon maaf atas kesalahanJalan-jalan ke Muara DuaMampir sejenak di Baturaja Jika ada salah ungkapan kata Mohon maaf sebesar-besar nyaPergi ke Baturaja naik Bis Perginya seorang diri Karena sambutan sudah habis Saya pamit undur diriDanau Toba Sumatra UtaraHulu nya di Sungai Musi Apabila ada salah tutur bicara Mohon maaf seikhlas hatiHari ini memotong kuku Tak sengaja tergores luka Maafkan kesalahan tutur kataku Karena aku hanya manusia biasaBan pecah tertusuk paku Tepat di depan rumah bu Ningsih Sampai disini pidato ku Cukup sekian dan terima kasihAnak Gembala pandai bersulap,Sulap dimainkan di tengah hari,Salam penutup tak terjawab,Kuulangi sekali lagi,Wassalamualaikum diasah pagi-pagi,Bawa ke kebun untuk membabat,Berakhir sudah pidatoku ini,Semoga bisa memberi bangkai si Rafflesia Arnoldi,Baunya sungguh busuk sekali,Pidato pendidikan sampai disini,Semoga kelak berjumpa Mamat punya burung Kenari,Burung dijemur hingga siang,Pembicaraan berakhir sampai disini,Salah dan janggal mohon merangkak di atas tanah,Merangkak hingga ke belakang rumah,Semoga pidato ini jadi berkah,Untuk lentera di alam godaan si tampan rupa,Maka terayu putri mahkota,Mohon maaf atas segala kata,Yang mungkin mengusik lautan tak ada guna,Menang jadi abu kalah jadi arang,Jangan malu untuk bertanya,Saya tidak memakan bunga melati,Harum mewangi di pagi hari,Pidato saya cukup disini,Jika rindu harap pinangan ke penghulu,Hadiahkan dia sebungkus roti,Maaf jika aku malu-malu,Di depan ada pujaan China ada pendeta,Berpidato tak henti cakap,Semua sibuk entah mengapa,Sehingga salam penutup tak ke penangkaran,Melihat tiga anak buaya,Jika ada yang ingin ditanyakan,Silakan, sebelum saya lupa ke Taman Mini,Singgah sebentar membeli kuaci,Pidato saya sampai disini,Lain waktu kita sambung enak sayur buncis,Dipulam bulat si buah pete,Kututup pidato waktu sudah habis,Bapak Kepala sudah telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi PENUTUP WEBINAR SEMINARBurung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bulu si beruang kutup,Cairan es ia jadikan minum,Sebelum acara kita tutup,Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salamTernak-ternak si ikan teri,Teri diternak dalam kolam,Karena telah sampai di penghujung materi,Kuakhiri dengan salam baca salamMahal harganya si batu bacan,Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,Salam penutup aku ucapkan,Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salamGudang penyimpan si benih padi,Padi dibawa ke tengah sawah,Semoga kita bertemu lagi,Salam penutup jadi pemisah baca salamMotor matic tak pakai rantai,Panaskan mesin di pagi hari,Berpisah bukannya bercerai,Semoga salam mempertemukan lagi baca salamBerbaris shalat namanya syaf,Magrib tiba matahari terbenam,Bila ada salah kuharapkan maaf,Akhir kata kuucapkan salam baca salamSubuh hari mencari nafkah,Pergi ke pasar dengan becak,Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak baca salamPANTUN PENUTUP MC1. Tidur nyenyak di atas ranjangAir mengalir di kolam ikanAcara saya memang panjangWalau panjang tapi menyenangkan2. Hari panas jalan membelahHutan rimba tempat si rusaMaafkan sata kalau ada salahYa, namanya juga manusia3. Untuk apa jadi bujangHidup sepi sendiri sajaIngin hati ceramah panjangApa daya masih ada acara4. Angin berembus berkelanaHujan indah rintik-rintiknyaTidak ada yang sempurnaMohon saran kritiknya5. Bunga mawar di pekaranganTumbuh cepat segera besarSaya masih banyak kekuranganMaklum, masih tahap belajar6. Petik jeruk dapat limaCuci dulu supaya bersihAcara yang dibawakan tidaklah lamaCukup sekian terima kasih7. Sungguh indah pulau JawaSingapura kotanya rapihSemoga manfaat untuk semuasaya undur dan terima kasihBersambung....
Kondisitersebut berbeda dengan situasi di tanoh Gayo dan pelbagai titik di Aceh khususnya di Banda Aceh. Umumnya, penutur bahasa Gayo di Aceh lebih berbahasa Indonesia ketimbang bahasa ibunya sendiri. Mereka malu dan gengsi berbahasa Gayo 'kemel'. Karena, bahasa Indonesia dianggap lebih komunikatif dan berprestise dari bahasa Gayo.
Pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang contoh pantun penutup yang lengkap dari erbagai tema seperti di acara formal, sekolah, atau yang lucu dan pantun penutup pidato lainnya yang bisa anda sesuaikan dengan kebutuhan Contoh Penutup pidato – sebagaian besar orang banyak yang menyangka Pidato kadang-kadang bisa berkesan bisa juga membosankan atau tidak menarik. Padahal pidato itu selalu ada disetiap acara penting misalnya di acara tertentu, di sekolah, hingga pidato kegiatan rutin mingguan seperti Muhadaroh, Kultum Jumat Pagi dan sebagainya, dia akan membawakan sebuah tema tertentu, Nah supaya pidato kita memberikan kesan ada baiknya diselipkan dengan pantun. Berikut ini berbgai macam pantun penutup pidato yang bisa anda sesuaikan dengan keadaan tertentu Pantun Penutup Pidato SingkatPantun Penutup Pidato Bahasa JawaPantun Penutup PidatoPantun penutup pidato lucu2. Pantun Penutup Ceramah3. Pantun Penutup Presentasi4. Pantun Penutup Dakwah5. Pantun Penutup Pidato SekolahPantun Penutup Pidato dengan Salam7. Pantun Penutup Pidato Tentang Sabar Sebelum memakai pantun penutup ini, ada baiknya didahului dengan kalimat seperti ini “Banyak orang bilang, bahwa dalam menyampaikan sesuatu itu jangan bertele-tele Lebih baik to the point. Makin singkat, padat dan cepat, makin baik Makanya ada peribahasa berbunyi begini Ada Ikan sepat Ada ikan betik Pidato makin cepat Pidato makin baik Pergi berlayar menggunakan kapal Tak lupa singgah ke kota Banyuwangi Kami ucapkan selamat tinggal Terima kasih sudah hadir di sini Malam Jum’at naik kuda Naik kuda keliling kota Terima kasih hadirin semua Sudah berkenan mendengar saya Ibu siap memasak nasi Padi tumbuh di tengah sawah Kami tutup pidato ini Kami ucapkan terima kasih Bangun pagi untuk olahraga Berolahraga pagi dengan ceria Salam pamit dari saya Untuk hadirin semuanya Pantun Penutup Pidato Bahasa Jawa Pantun penutup bahasa jawa ini sangat cocok bagi anda yang berasal dari pulau jawa berikut in yuk kita simak urainnya dibawah ini Mangan kupat nang pinggir segoro Yen kulo ono lepat, kulo nyuwun ngapuro Artinya Makan kupat di pinggir Pantai Jika saya ada salah, mohon untuk dimaafkan Pantun Penutup Pidato Menutup pidato dengan pantun akan membuat pendengar terkesan, Apalagi di zaman yang sekarang ini sangat cocok jika penutup pidatonya dengan pantun. Maka berikut ini beberapa contoh saja untuk Anda jiak ingin menutup pidato dengan pantun Padi habis tinggal jerami, Bakar dulu hingga bersih. Rupanya pidatoku sampai di sini, Cukup sekian terimakasih. Kalau ladang banyak hama, Tak perlu petani untuk berpindah. Hati masih ingin bersama, Tapi waktu habislah sudah. Pak tani pergi ke sawah Pulang-pulang membawa sayuran Jika perkataan saya banyak yang salah Mohon kiranya untuk dimaafkan Jika ada sumur di ladang Bolehlah kita menumpang mandi Jika ada umur yang panjang Bolehlah kita berjumpa kembali Menanam jagung di pinggir kampung Jangan lupa tanam juga serai Hari ini kita berjuang Hari esok kita santai Burung dara, burung cenderawasih, asal burung dari Papua. Cukup sekian terimakasih, Moga bermanfaat untuk semua. Jalan-jalan ke kota Mekah, Ingin sembahyang berlama-lama. Semoga pidato ini membawa berkah, Membawa rahmat untuk bersama. Kalau ada sumur di ladang, Boleh saya menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh dong saya pidato lagi. Bunga mekar di perbukitan, Sawah luas di pedesaan. Terimakasih untuk perhatian, Mohon maaf untuk kesalahan. Dari Irian banyak cenderawasih, Roti mengembang diberi ragi. Cukup sekian terimakasih, Moga esok berjumpa lagi. Tidur nyenyak di atas ranjang, Air mengalir di kolam ikan. Pidato saya memang panjang, Walau panjang tapi menyenangkan. Hari panas ditengah sawah, Hutan rimba tempat si rusa. Maafkan kalau ada salah, Namanya juga manusia. Ramai sungguh di hari raya, Sungguh segar air kelapa. Salam undur dari saya, Kapan-kapan moga berjumpa. Hujan jatuh dari langit Air menetes diatas batu Kesabaran memang sulit Harus belajar sepanjang waktu Lebah madu yang sangat manis Madunya jernih dan tidak keruh Bersabarlah tanpa habis Hidupnya tenang, jiwanya teduh Ikan gabus suka berenang Dari sungai ke danau tepian Orang yang sabar selalu tenang Hidupnya mudah penuh kebahagiaan Berlayar di atas kapal Jangan lupa mampir ke kota Jambi Kami mengucapkan selamat tinggal Terima kasih sudah mampir ke sini Mengendarai kuda bersama keluarganya Naik kuda melintasi kota Terima kasih banyak untuk semuanya Sudah mau mendengar saya Saya suka memasak nasi Sambil makan di tengah sawah Kami menutup acara ini Dan mengucapkan terima kasih Ayam berkokok di pagi hari Mari kita bangun bersama sama Kami menutup acara ini Terima kasih untuk semua Ke rumah paman naik diatas kapal Naik becak ke kota Magelang Kami mengucapkan selamat tinggal Bagi tamu undangan yang telah datang Liburan sekolah ke Magetan Jangan lupa balik ke kampung Kami melihat saudara dan teman Semoga anda selalu beruntung Tidur nyenyak di atas kerenjang Saya bangun di pagi hari lagi Jika ada umur yang panjang Mari kita bertemu lagi Ada pria dan wanita Ada yang indah di sana Cukup pidato saya Terima kasih atas perhatiannya Pergi ke pasar untuk menmui Bu Winarsih Jangan lupa mampir ke toko tani Saya ucapkan terima kasih Saya tak sabar untuk menghadiri acara ini Makan siang di meja Jangan lupa pakai tangan kanan Kepada para hadirin semuanya Matur nuwun saya ucapkan Burung Irian Burung cenderawasih. Cukup sekian Saya sampaikan terimakasih. Kayu papan diatasnya batu Diatasnya ada bunga setanggi. Kapan kapan lainwaktu Mari kita sambung lagi. Ada Pisau dan arit Alat untuk memotong duri. saya Mohon pamit, dan juga undur diri. Pantun penutup pidato lucu Untuk bagian Pantun Penutup Pidato yang Lucu ini, saya tidak sarankan ya, karena kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidato berlangsung dalam acara formal dan dihadiri banyak tamu-tamu terhormat, karena bisa-bisa bukan malah mengundang gelak-tawa, tapi cemoohan. Oke langsung saja simak di bawah ini Pendidikan karakter penting sekali, Harus diajarkan setiap hari, Entah nanti tidak bersua lagi, Jangan malu untuk berselfi. Bertengkar tak ada guna, Menang jadi abu kalah jadi arang, Jangan malu untuk bertanya, Saya tidak memakan orang. Putih-putih bunga melati, Harum mewangi di pagi hari, Pidato saya cukup disini, Jika rindu harap hubungi. Mandi lumpur rambut berdaki, Setalah kering berwarna putih, Jangan pandang menatap sekali, Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu, Hadiahkan dia sebungkus roti, Maaf jika aku malu-malu, Di depan ada pujaan hati. Di China ada pendeta, Berpidato tak henti cakap, Semua sibuk entah mengapa, Sehingga salam penutup tak terjawab. Bertamasya ke penangkaran, Melihat tiga anak buaya, Jika ada yang ingin ditanyakan, Silakan, sebelum saya lupa materinya. Jalan-jalan ke Taman Mini, Singgah sebentar membeli kuaci, Pidato saya sampai disini, Lain waktu kita sambung lagi. Sungguh enak sayur buncis, Dipulam bulat si buah pete, Kututup pidato waktu sudah habis, Bapak Kepala sudah mengode. Jari telunjuk untuk menunjuk, Cincin kawin di jari manis, Kulihat teman-teman sudah ngantuk, Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang, Subuh hari berangkat berlayar, Kalo pidatoku kurang panjang, Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas, Jinak-jinak burung merpati Kalau kawan-kawan belum puas, Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu, Untuk tempat makan berdua, Jangan pada bubar dahulu, Mari kita berdo’a bersama. Sungguh enak ikan tuna, Oleskan cabe menjadi pedas, Cukup sekian dari saya, Karna materinya sudah kandas. pantun penutup pidato yang lucu pantun penutup pidato bahasa inggris pantun penutup pidato islami pantun penutup pidato perpisahan 2. Pantun Penutup Ceramah Ceramah merupakan jenis pidato yang biasanya digunakan untuk tema keagamaan. Saat ini banyak sekali para ustadz yang menyelingi ceramahnya dengan pantun. Tentu saja banyak sekali pantun agama yang sangat cocok untuk pidato keagamaan. Kadang lucu, kadang penuh nasehat. Berikut ini beberapa contoh pantun untuk penutup ceramah. Untuk apa jadi bujang, Hidup sepi sendiri saja. Ingin hati ceramah panjang, Apa daya masih ada acara. Mekah sudah, Madinah sudah, Pulang ke kampung urusin Ladang. Ceramah sudah makan sudah, Perut kenyang pikiran lapang. Sudah tua sakit punggung, Tetangga mati ikut melayat. Bukan maksud untuk menyinggung, Saya ceramah sampaikan ayat. Anak lulus sudah ujian, Tinggal tunggu siapa meminang. Kalau sudah dengar pengajian, Hati adem pikiran tenang. Pempek campur cuka, Makan rujak banyak pepaya. Kalau bapak ibu suka, Boleh lah undang saya. Mangga harum namanya kueni, Sayang sedang sakit gigi. Ceramah saya sampai di sini, Besok yuk ngaji lagi. Kalau sudah punya gergaji, Potong kayu jangan dibelah. Kalau bapak rajin ngaji, Rajin juga sholat berjamaah. Itu lihat bapak hansip, Sumringah saat dipuji. Menuntut ilmu itu wajib, Jangan malas pergi mengaji. Jika hari sedang hujan, Sungai kecil selalu bersihkan. Jika ingin selamat badan, Perintah Allah yuk laksanakan. Sungguh pahit rasa jamunya, Sudah minum kita makan. Kalau sudah tahu ilmunya, Mari sama-sama kita amalkan. 3. Pantun Penutup Presentasi JIka anda Ingin presentasi Anda memukau dan berkesan, Salah satu caranya dengan membukanya dengan pantun dan menutupnya juga dengan pantun Kami buatkan beberapa pantun untuk penutup presentasi. Ada ikan ada mangga, Sudah dimasak langsung makan. Cukup sekian dari saya, Kalau bertanya, silakan. Lebah datang suka menyengat, Badan letih sampai berkeringat. Jangan bubar jangan minggat, Mungkin Anda ada yang minat. Jangan terlalu kejar dunia, Hidup ini bersantai saja. Jika ada yang mau bertanya, Saya persilakan sekarang saja. Angin berhembus berkelana, Hujan indah rintik-rintiknya. Tidak ada yang sempurna, Mohon saran dan kritiknya. Pak Mamat punya burung Kenari, Burung dijemur hingga siang, Pembicaraan berakhir sampai disini, Salah dan janggal mohon maafkan. Bayi merangkak di atas tanah, Merangkak hingga ke belakang rumah, Semoga pidato ini jadi berkah, Untuk lentera di alam barzah. Karena godaan si tampan rupa, Maka terayu putri mahkota, Mohon maaf atas segala kata, Yang mungkin mengusik lautan jiwa. Sapi disembelih berlumur darah, Potong dagingnya di hari Qurban, Mohon maaf segala salah, Juga khilaf mohon dimaafkan. Jalan-jalan ke Palangkaraya, Beli rambutan serta semangka, Jangan malu untuk bertanya, Sebelum kita menutup acara. Pisau menggores menjadi luka, Rasanya sakit amatlah pedih, Cukup sekian dari saya, Saya haturkan terima kasih. Ambillah papan bawalah paku, Paku di pukul dengan tembaga, Maafkan salah kata-kataku, Namanya juga manusia biasa. Pergi memancing ikan nila, Nila dipancing di hari senja, Salam undur diri dari saya, Untuk teman-teman semuanya. Penjahit benang di dalam peti, Ibu Tuti menjahit kebaya, Saya pamit untuk undur diri, Terima kasih atas perhatiannya. Kemumu di dalam semak, Lari terbang mendengar babat, Terima kasih telah menyimak, Semoga bisa memberi manfaat. Pergi ke pasar menjual rambutan, Pasar dibuka pagi senin, Sampai jumpa teman-teman, Semoga bertemu di kesempatan lain. Kalau ada sumur di ladang, Bolehlah menumpang mandi, Kalau ada umur yang panjang, Semoga bisa berjumpa lagi. Tanam bunga tanam kubis, Tanam juga tanaman lada. Bukan karena materi habis, Tapi waktu sudah tak ada. Batu pecah dibenturkan, Rusak bunga di tengah taman. Terimakasih kami haturkan, Untuk semua teman-teman. Bunga melati di pekarangan, Tumbuh cepat segera besar. Saya masih banyak kekurangan, Maklum masih tahap belajar. Kalau ada sumur di ladang, Airnya segar untuk mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh saya presentasi lagi. Indah bunga di tengah taman, Duduk santai makan ketan. Sampai jumpa teman-teman, Sampai jumpa di lain kesempatan. Badan gemuk banyak lemak, Kalau lebaran buat ketupat. Terimakasih sudah menyimak, Moga presentasi bawa manfaat. 4. Pantun Penutup Dakwah Berikutnya adalah pantun sebagai penutup dakwah. Pantun ini tentunya kombinasi dari pantun lucu dan pantun nasehat tentang kesehatan. Ini dia bait-bait pantunnya. Irian cenderawasih, Anak monyet sakit gigi. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa undang saya lagi. Kalau sudah minum jamu, Akan sehat seluruh badan. Kalau sudah banyak ilmu, Jangan lupa diamalkan. Anak ayam di pinggir kali, Mencari makan pagi-pagi. Sekarang yang ngaji banyak sekali, semoga sholat subuh tak telat lagi. Kalau ingin pergi ke Turki, Harus banyak nabung duit. Kalau ingin banyak rezeki, Banyak sedekah jangan pelit. Kelopak bunga amat bersih, Bunga merambat sangat tinggi. Ibu Bapak terimakasih, Assalamu alaikum saya pergi. Sungguh gagah raja Malaya, Dari Malaka ke neger Campa. Sampai di sini ceramah saya, Wassalamu alaikum sampai jumpa. Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau ceramah saya kurang panjang, Boleh Anda mengundang lagi. Duduk santai di waktu petang, Taman indah airnya memancar. Kepada hadirin yang datang, moga rezekinya makin lancar. Bukan lebah bukan sigung, Mungkin kancil bukan lutung. Jangan marah jangan tersinggung, Ini ceramah bukan manggung. Ambil pisau buka ketupat, Sayur lodeh boleh campurkan. Kalau ada ilmu di dapat, Mohon untuk diamalkan. 5. Pantun Penutup Pidato Sekolah Salah satu pengalaman berharga di sekolah ialah pidato. Baik pidato di depan kelas, maupun di lapangan untuk acara-acara tertentu. Baik pidato oleh guru maupun siswa. Sebagai bumbu dalam pidato, Anda bisa membuat pantun pembuka pidato maupun pantun [31] Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau Anda ingin pulang, Pidato saya sebentar lagi. [32] Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian. Anak-anak jangan bubar dulu, Sudah ini kita kebersihan. [33] Untuk apa membuat tato, Dosa besar bisa terkutuk. Kalau saya sedang pidato, Tolong jangan suka mengantuk. [34] Petik mangga dapat lima, Cuci dulu supaya bersih. Pidato saya tidak lama, Cukup sekian terimakasih. [35] Sungguh indah pulau Jawa, Singapura kotanya rapih. Moga manfaat untuk semua, Saya undur terimakasih. Pantun Penutup Pidato dengan Salam Tebal bulunya si beruang kutup, Cairan es ia jadikan minum, Sebelum acara kita tutup, Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salam Ternak-ternak si ikan teri, Teri diternak dalam kolam, Karena telah sampai di penghujung materi, Kuakhiri dengan salam baca salam Mahal harganya si batu bacan, Bacan dibeli dari Pesisir Selatan, Salam penutup aku ucapkan, Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salam Gudang penyimpan si benih padi, Padi dibawa ke tengah sawah, Semoga kita bertemu lagi, Salam penutup jadi pemisah baca salam Motor matic tak pakai rantai, Panaskan mesin di pagi hari, Berpisah bukannya bercerai, Semoga salam mempertemukan lagi baca salam Berbaris shalat namanya syaf, Magrib tiba matahari terbenam, Bila ada salah kuharapkan maaf, Akhir kata kuucapkan salam baca salam Subuh hari mencari nafkah, Pergi ke pasar dengan becak, Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak baca salam Publik figur mainkan adegan, Untuk membuat film baru, Sebelum semua kita usaikan, Jawablah salam terakhirku baca salam Kota Makkah di negeri Arab, Tempat orang naik haji, Salam pertama tak terjawab, Semoga tidak kuulangi lagi baca salam Hari minggu cuci sepatu, Sepatu dijemur di pagi hari, Sampai jumpa di lain waktu, Salam pembuka mempertemukan lagi baca salam penutup Panjang ekor ikan pari, Ikan menyelam ke balik batu. Mohon pamit undur diri, Was salamu alaikum wr wb. Ikan emas dalam kolam, Perahu besar hendak berlabuh. Penutup pidato dengan salam, Asslmu alaikum warohmatullah. Awas pisau membuat luka, Kalau luka susah obatnya. Assalamu alaikum pidato dibuka, Mohon jawab dengan sempurna. Laut luas amat dalam, Ikan paus pandai menyelam. Dari lubuk hati yang paling dalam, Kan kubuka pidato dengan salam. 7. Pantun Penutup Pidato Tentang Sabar Sekarang mari kita lihat lagi pantun penutup pidato yang diiringi dengan kesabaran. Hujan turun kebun basah, Sangat indah tanduk rusa. Sabar itu memang susah, Belajarnya sepanjang masa. Ular panjang pandai berkelit, Meliuk-liuk seperti keris. Bersabar memang terasa pahit, Tapi buahnya sangat manis. Dari sawah membawa gabah, Pakai baju motifnya batik. Sabarkan hati menghadapi musibah, Kan diganti dengan yang lebih baik. Sangat manis madu lebah, Madunya bening tidak keruh. Orang sabar berhati tabah, Hidupnya tenang, jiwanya teduh. Lada pedas tambah ketumbar, Dipetik oleh anak kembar. Marilah berlatih untuk sabar, Agar jiwa terasa lebar. Sudah tua gampang pikun, Daun bidara tujuh lembar. Kunci sukses itu tekun, Kunci kuat itu sabar. Besok ramai sunatan masal, Juragan ikan hendak berlayar. Jangan marah jangan menyesal, Jadilah hamba yang penyabar. Ikan emas suka berenang, Dari sungai hingga telaga. Orang sabar selalu tenang Hidupnya mudah penuh bahagia. Duduk manis di atas tikar, Naik ke atas pakai tangga. Sabar sabar selalu sabar, Itulah jalan menuju surga. Bunga mawar bunga selasih, Air manis sekarang hambar. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa selalu bersabar. sekian beberapa contoh dari pantun pidato penutup dari berbagai tema yang menarik dan terlengkap, sehingga bisa disesuaikan dengan pidato yang sudah dibawakan. berikut juga jika membutuhkan beberapa refeerensi tentang macam-macam materi pidato Contoh Pembukaan Pidato Teks Pidato Amanat Pembina Upacara Contoh Pidato dengan Bahasa Inggris Z2Qu. 124 483 447 443 215 72 139 49 41

pantun penutup pidato bahasa aceh